Monday, November 28, 2011

Selamatan ibu hamil menurut adat jawi Kuna

Ibu hami menurut adat jawi kuna harus melakukan selamatan dari mulai hamil pada bulan ke satu ( 1 ) sampai dengan bulan ke sembilan ( 9 ), berikut merupakan urutan bentuk selamatan untuk ibu hamil diantaranya : mangkene .,

1. Sasi atau bulan satu ( 1 ) guna selamatan ibu hamil membuat " Jenang abor-abor ( sungsum ) yaitu tepung beras dibikin jenang dang dikasih garam , diadon diambil santannya.

2. Sasi atau bulan kedua ( 2 )
- membuat tumpeng dari nasi dan di kelilingi sayuran akan tetapi jumlah tumpeng dan sayuran harus berjumlah ganjil seupama/contoh sayuran jumlah 9, 11 dan seterusnya.
- Jenang merah yaitu beras di jenang di kasih gula merah
- Jenang putih yaitu beras dijenang di kasih santan
- Jenang abah putih yaitu jenang merah di tumpangi atau di jenga berbentuk dua ( 2 ) warna jenag dengan gula merah dan jenang dengan campuran santan
- Jenang Baro-baro yaitu Katul/singkong dijenang di campuri / ditebari gula jawa dan parudan krambil/ kelapa.
- Pipis Khentel yaitu Tepung beras di kasih/dicampuri garam dan santan di campuri gula jawa/gula kelapa kemudian dibungkus dan di rebus.
- Jajan pasar dan kembang boreh yaitu warna atau bentuk jajan yang ada di pasar lengkap ( harus ada walaupun sedikit ).

3. Sasi atau bulan ketiga ( 3)

Selamatan pada bulan ke tiga ( 3 ) sama dengan selamatan pada bulan ke dua ( 3 0

4. Sasi atau bulan keempat ( 4)
-Sega Punar /Nasi berwarna yaitu nasi wuduk di campur kunir dan di campur asam , dan kebo siji ( ikan, daging, jeroan/dalam ayam seperti jantung, usus, ati dan lain2, mata satu ), pake sayur kering
- Apem , Tepung beras di colok ragi dicampur gula jawa /gula kelapa.
- Kupat yaitu dari berbagai bentuk kupat janur ( kupat dari daun pohon kelapa ) : 1. sinta, jago, sidalungguh dan kupat luwar.

5. Sasi atau bulan kelima ( 5)

- Nasi dan sayuran seperti telah disebut diatas
- Uler-uleran yaitu Tepung beras di campur air dibentuk dan di warna merah, kuning , ireng dan warna lainya di bentuk mirip uler/ulat
- Ketan Mancawarna yaitu ketan dibuat rupa-rupa warna , selamatan 5 bulan mendatangi sudara minta doa restunya keselamatan sambil memerikan makanan yang sudah terbungkus janur kuning ( takir ponthang ) bitinge dom warna 5; mas, suwasa, salaka, wesi dan tembaga, lembarane tebok atau lemper tanah, isinya takir ponthang : nasi wajar/biasa dan nasi punar/nasi kuning dan ikan kebo siji, maksudnya ikan kumplit akan tetapi mata satu ( 1 ) dan makanan untuk selamatan , seperti rujak crobo.

6. Sasi atau bulan keenam (6)
- Apem kocor yaitu tepung beras dicolok tanpa gula akan tetapi mensantapnya dengan menggunakan santan.

7. Sasi atau bulan ketujuh (7)
- Selamatan Tingkep yaitu : Kang nggarbini yaitu disiran dan mandi kramas dengan menggunakan siwur atau pengambil air dari batok kelapa yang masih ada kelapanya untuk mandi mandinya dengan menggunakan air kembang sekar setaman di goso atau dibersihkan dengan tepung mancawarna ( warna 7 ) dicampuri manggar kelapa, pandan wangi dan daun kemuning yang memandikan sanak saudaranya , yang dimandikan duduk di dingklik atau kursi kecil disamaki atau di dasari tikar/klasa dan daun-daunan yaitu dau klewih, kara dhadhadapsrep, alang-alang kang lemek dari sembet yaitu lethek, jinga, bangun tulak, sindur, slendang lurik puluhwatu, yuyusekkandang dan lawon.
dan sesajinya :
- Nasi sayuran dan jajan pasar.
- Jenang abang putih , baro-baro dan jenang procot
-Nasi kering, kedele, kacang dan wijen di goreng atau di sangrai.
-Emping ketan ( ketan mentah di goreng di campuri gula jawa )
- Tumpeng robyong ( tumpeng di dialas di ceting di tambah telu wajar, ikan, trasi, bawang merah, lombok disimpan dipaling atas di pucuk tumpeng dan di kelilingi sayuran dan kerupuk dan jenis pengumplit lainnya
- Penyon ( tepung beras diadon dengan air dibuat moncawarna : kuning,ireng, putih dan warna lainnya kemudian direbus.
- Sampora ( tepung beras di campur santen di cetak dengan bathok tengkurap kemudian di rebus/di dang.
- Pring sadhapur ( tepung beras diadoni dengan air buat tumpeng kecil sembilan ( 9 ) pasang di tancepi roda tepung kecil-kecil sebesar kelingking mancawarna.
- sesudah selesai masuk ke rumah masuk kamar dan di kamar telah disediakan kemben berjumlah 7 di pake berganti-ganti sesudah selesai memsakai pakaian kembali yang sewajarnya yaitu tapih bathik tuntrum , kemben dringin dan dilarang menggunkan anting, gelang, kalung dan kembang.

8. Sasi atau bulan delapan (8)

- Bulus Angrem yaitu : Klepon ( telur ) ditutupi serabi putih secara tengkurap , keterangan : Srabi adalah bulus Klepon adalah telor yang sudah diangremi atau sudah di usia hampir menetas , Klepon dibuat dengan tepung beras ketan diaduk dengan air di remas-remas dengan menggunakan daun katuk atau pandan dan sedangkan serabi dibuat dengan bahan b tepung beras diaduk dengan santan krambil atau kelapa kemudian di sangrai ditutup pada saat mensangrainya.

9. Sasi atau bulan delapan (9)

Jenang procot Yaitu Tepung beras di tetesi gula santan , dijenang dan kalau sudah setengah masak ditambah potongan -potongan pisang .

Kalau hamil sudanh mencapai 9 bulan atau 10 bulan belum krasa atau berasa akan melahirkan di slameti dawet Plencing yang dibuat dari aci / tepung di campur gula santan . kemudian di jual dan yang membeli harus anak-anak dawete kudu di ombe/ diminum kalau sudah diminum anak yang ada di kandungan segera keluar / mlecing.

" penjelasan semisal hambil pada urutan kehamilan ganjil sebagai contoh misalnya sang ibu hamil mengalami hamil yang 3,5,7 ( hamil jatuh ganjil ) maka ketika selamatan menggunakan nasi loyang ( nasi bekas yang dijemur ) dan di rebus lagi. "

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Entri Populer