Monday, October 24, 2011

GEMBILI TUKUL TONDONING MUSIM MULAI HUJAN IKU KASEBUT MASA /MUSIM KAPAT ( 4 )

GEMBILI TUKUL TONDONING MUSIM MULAI HUJAN IKU KASEBUT MASA /MUSIM KAPAT ( 4 )

Bab Musim pendapat adat jawa bagi para kaum petani , untuk memulai sebuah tanam pertanian tidak terlepas dari perhitungan yang bahwa artinya guna mengarapkan hasil pertanian yang optimal.

Pranata Mangsa atau aturan waktu musim biasanya digunakan oleh para petani pedesaan, yang didasarkan pada naluri saja, dari leluhur yang sebetulnya belum tentu dimengerti asal-usul dan bagaimana uraian satu-satu kejadian di dalam setahun. Walau begitu bagi para petani tetap dipakai dan sebagai patokan untuk mengolah pertanian. Uraian mengenai Pranata Mangsa ini diambil dari sejarah para raja di Surakarta, yang tersimpan di musium Radya-Pustaka.

Menurut sejarah, sebetulnya baru dimulai tahun 1856, saat kerajaan Surakarta diperintah oleh Pakoeboewono VII, yang memberi patokan bagi para petani agar tidak rugi dalam bertani, tepatnya dimulai tanggal 22 Juni 1856, dengan urut-urutan :

1. Kasa 1/ masa satu ( 1 ), mulai pertengahan bulan Juni/tanggal 1 jawa pada bulan tersebut , berusia 39 hari. Para petani membakar dami yang tertinggal di sawah dan di masa ini dimulai menanam palawija, sejenis belalang masuk ke tanah, daun-daunan berjatuhan. Penampakannya/ibaratnya : lir sotya (dedaunan) murca saka ngembanan (kayu-kayuan).

2. Karo, mulai awal Agustus, berusia 22 hari. Palawija mulai tumbuh, pohon randu dan mangga, tanah mulai retak/berlubang. Penampakannya/ibaratnya : bantala (tanah) rengka (retak).

3. Katiga, mulai ahir Agustus, berusia 26 hari. Musimnya/waktunya lahan tidak ditanami, sebab panas sekali, yang mana Palawija mulai di panen, berbagai jenis bambu tumbuh. Penampakannya/ibaratnya : suta (anak) manut ing Bapa (lanjaran).

4. Kapat, pertengahan bulan September, berusia 26 hari. Sawah tidak ada (jarang) tanaman, sebab musim kemarau, para petani mulai menggarap sawah untuk ditanami padi gaga, pohon kapuk mulai berbuah, burung-burung kecil mulai bertelur. ( petani bertanam sesuai masa yang tepat )

5. Kalima, pertengahan Oktober, berusia 30 hari. Mulai ada hujan, selokan sawah diperbaiki dan membuat tempat mengalir air di pinggir sawah, mulai menyebar padi gaga, pohon asem mulai tumbuh daun muda, ulat-ulat mulai keluar. Penampakannya/ibaratnya : pancuran (hujan) emas sumawur (hujannya)ing jagad.

6. Kanem, mulai minggu pertama Nopember, berusia 30 hari. Para petani mulai menyebar bibit tanaman padi di pembenihan, banyak buah-buahan (durian, rambutan, manggis dan lain-lainnya), burung blibis mulai kelihatan di tempat-tempat berair. ( masa adem/masa dingin tidak cocok untuk memulai tanem pantun/tanam padi hasilnya kurang bagus.

7. Kapitu, mulai minggu ketelu / minggu ke-3 Desmber, usianya 30 hari. Benih padi mulai ditanam di sawah, banyak hujan, banyak sungai yang banjir. Penampakannya/ibaratnya : wisa kentar ing ing maruta (bisa larut dengan angin, itu masanya banyak penyakit).

8. Kawolu, minggu ke-1 Pebruari, usianya 21 hari. Padi mulai hijau, masa hujan utawa banjir

9. Kasanga, mulai 1 Maret, usianya 25 hari. Padi mulai berkembang dan sebagian sudah berbuah, jangkrik mulai muncul, kucing mulai kawin, cenggeret mulai bersuara. Penampakannya/ibaratnya : wedaring wacara mulya ( binatang tanah dan pohon mulai bersuaran, banyak kewan pada rabi

10. Kasepuluh, mulai 26 Maret, usianya 24 hari. Padi mulai menguning, mulai panen, banyak hewan hamil, burung-burung kecil mulai menetas telurnya. Penampakannya/ibaratnya : gedong minep jroning kalbu (masa hewan sedang hamil).

11.masa sewelas / masa 11 , mulai 19 April, berusia 23 hari. Seluruhnya memane/menjemur padi. Penampakannya/ibaratnya: sotya (anak burung) sinara wedi (disuapi makanan).

12.mas rolas / masa ( 12 ), mulai 12 Mei, berusia 30 hari. Para petani mulai menjemur padi dan memasukkan ke lumbung. Di sawah hanya tersisa dami / masa tua pemetikan hasil samu barang kang gawe

Entri Populer